Tuesday, March 20, 2012

Suzuki Amenity Grand Sport 1990, Tak Sekadar Modifikasi

Merestorasi mobil kesayangan itu memiliki seni tersendiri. Mulai dari proses mendapatkan mobil sampai mencari parts yang kadang sulit dijumpai. Seperti yang dilakoni Adi Media Notoprawiro pada Suzuki Amenity 2 pintu kesayangannya. “Kalau kata teman-teman, saya ini bukan modifikasi namanya, tapi bikin mobil,” ujar Adi menirukan ucapan teman-temannya.

BEST TIME 11 DETIK

 Sayang, sektor interior kurang digarap dengan baik, Silinder head Cultus ngejar DOHC
Bagaimana tidak membuat mobil, karena hatchback yang menjadi dreams car back to ’90s ini diproduksi terbatas. “Dulu saya dapat mobil ini tahun 2000 seharga Rp 38,5 juta dengan kondisi ala kadarnya,” ungkap pria yang berprofesi sebagai arsitek ini.

Proses membangunnya pun cukup lama, karena harus mencari beberapa komponen yang terbilang langka. Terlebih lagi, ia mengadopsi sebagian komponen dari Suzuki Cultus. “Saya bangun dari tahun 2007 sampai 2011, mulai interior, eksterior, mesin sampai kaki-kaki,” imbuhnya.

Contoh di sektor mesin, Om Adi (sapaannya) memboyong segelondong mesin Suzuki Cultus. “Saat ini saya pakai silinder head -nya saja, karena mesin standarnya masih segar, abis di-overhaul,” ungkapnya. Kepala silinder Cultus yang sudah DOHC itu tak dibiarkan standar, telah di porting polishing dan mengandalkan karburator two barrel milik Honda ZC untuk suplai bahan bakarnya.

Girboks transmisinya ikutan diganti. “Saya kurang tahu ini girboks punya Suzuki apa, yang jelas barang ini eks Singapura dan nafasnya panjang-panjang,” bebernya. Untuk memperlancar gas buang, header juga pakai Cultus sekaligus meng-custom exhaust.

 Ganti lampu Suzuki Eleny jadi lebih ‘muda’, Jok semibucket-nya banyak diburu nih
Lalu, menunjang suplai listrik bertegangan tinggi, dipercayakan Jacobs Coil, Speedspark 9R Module dan busi Bluefire Performa. “Konsumsi bensin bisa 1:13 (liter/km) kalau konstan di jalan tol,” ungkap pria yang sering bolak-balik Jakarta-Bandung ini.

Di sektor kaki-kaki ubahan dilakukan cukup simpel. Hanya ganti sokbeker depan dengan Monroe Sensatrack dan Tokico di belakang. Peleknya adopsi Enkei Rally ring 14 inci dan dibalut ban GT Radial Champiro GTX 185/65-R14. “Cakram dan kaliper rem depan juga pakai Suzuki Cultus,” sahut pria 34 tahun ini.

Guna membuktikan mesin racikan bengkel In Tech Performance Bandung ini, pada gelaran drag race di Harapan Indah Bekasi 2010 silam, mobil ini berhasil meraih juara 1 di kelas 11 detik trek 201 meter.

Best time yang diraih yaitu 11,01 detik setelah berhasil menyingkirkan lawan-lawannya seperti Toyota Yaris, Honda Jazz sampai Mitsubishi Galant. “Rencana saya mau ubah jadi injeksi dan pasang turbo, jika perlu pakai NOS,” bebernya yang juga anggota SAEC (Suzuki Amenity Eleny Esteem Club) ini.

Gas terus, Om! (mobil.otomotifnet.com)


View the original article here

No comments:

Post a Comment